Diagram Fishbone Ishikawa

Diagram Fishbone (fishbone diagram)

Diagram Fishbone (fishbone diagram) atau diagram tulang ikan ditemukan oleh seorang ilmuwan Jepang Professor Kaoru Ishikawa, yang juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo, pada tahun 1943. Oleh karena itu, diagram tulang ikan (fishbone diagram) sering juga disebut dengan diagram Ishikawa.

Diagram Fishbone Ishikawa ini Sering juga diagram ini disebut dengan diagram sebab-akibat atau cause effect diagram karena merupakan salah satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi.

Fungsi  dasar dari diagram adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya

Metode Fishbone Diagram ini dapat dipergunakan untuk :

  1. Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan
  2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahan suatu masalah
  3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut

Fishbone Diagram sendiri banyak digunakan untuk  membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah dan membantu menemukan ide-ide untuk solusi suatu masalah.

Diagram Fishbone Ishikawa

Beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam membuat Fishbone Diagram, antara lain:

1. Identifikasi Masalah

Identifikasikan masalah yang sebenarnya sedang dialami. Masalah utama yang terjadi kemudian digambarkan dengan bentuk kotak sebagai kepala dari fishbone diagram. Masalah yang diidentifikasi yang akan menjadi pusat perhatian dalam proses pembuatan fishbone diagram.

2. Identifikasi Faktor-faktor Masalah Utama

Dari masalah yang ada, maka ditentukan faktor-faktor utama yang menjadi bagian dari permasalahan yang ada. Faktor-faktor ini akan menjadi penyusun “tulang” utama dari fishbone diagram. Faktor ini dapat berupa sumber daya manusia, metode yang digunakan, cara produksi, dan lain sebagainya.

3. Temukan kemungkinan penyebab masalah dari setiap faktor

Dari setiap faktor utama yang menjadi pangkal masalah, maka perlu ditemukan kemungkinan penyebab. Kemungkinan-kemungkinan penyebab setiap faktor, akan digambarkan sebagai “tulang” kecil pada “tulang” utama.

Setiap kemungkinan penyebab juga perlu dicari tau akar penyebabnya dan dapat digambarkan sebagai “tulang” pada tulang kecil kemungkinan penyebab sebelumnya. Kemungkinan penyebab dapat ditemukan dengan cara melakukan brain storming atau analisa keadaan dengan observasi.

http://hardi.lenteradigital.com/membuat-blueprint-kesuksesan/

4. Analisa hasil diagram yang sudah dibuat

Setelah membuat fishbone diagram, maka dapat dilihat semua akar penyebab masalah. Dari akar penyebab yang sudah ditemukan, perlu dianalisa lebih jauh prioritas dan signifikansi dari penyebabnya. Kemudian dapat dicari tau solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan menyelesaikan akar masalah.

Reference :

Mind Tools Editorial Team. (2014, Maret 5). Cause and Effect Analysis. Retrieved February 18, 2017, from Mind Tools: https://www.mindtools.com/pages/article/newTMC_03.htm

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita teknologi cyber security https://teknonebula.info/ Tekno Nebula